STRATEGI PEMASARAN ERA DIGITAL
Dalam hal ini di era digital produsen perlu memasang iklan di media online, sehingga kesadaran konsumen pun akan terbangun.
2. Interest (ketertarikan)
Jika kesadaran sudah terbangun di benak konsumen, maka kemudian ketertarikan pun akan muncul dengan sendirinya. Pada sistem online, konsumen dapat mencari penelusuran akan produk dengan menggunakan mesin pencari atau aplikasi pencari seperti (google, yahoo) maupun media sosial (facebook, twitter, instagram). Berbeda dengan sistem offline, konsumen akan mencari tau secara langsung mengenai produk tersebut.
3. Desire (keinginan)
Setelah konsumen tertarik dan mencari tau akan produknya, setelah itu akan timbul keinginan konsumen untuk mulai mencoba produk atau jasanya. Dalam hal ini konsumen akan mencari keterangan secara detail dengan menggunakan situs web pada sistem online ini.
4. Action (tindakan)
Langkah terakhir yatu tindakan sebagai penentuan dari konsumen akan melakukan pembelian atau tidak. Untuk dapat melakukan pertukaran antara konsumen dengan produsen, maka diperlukan tempat yang disebut dengan pasar yaitu tempat untuk melakukan komunikasi dua arah. Mereka perlu melakukan positioning melalui media (forum, blog) dan melalui jejaring sosial yang dianggap paling efektif akhir-akhir ini seperti whatsapp, google, twitter, facebook email.
Keunggulan Pemasaran Digital
Salah satu pusat online yang menjadi pemasaran digital yakni adalah internet. Internet menjadi media pemasaran yang terjangkau, efektif dan sangat kuat dalam memperoleh respon maupun umpan balik langsung dengan adanya proses interaksi dua arah dan mampu untuk mempermudah proses monitoringnya. Email, IM, RSS serta podcast adalah beberapa dari aplikasi nternet dapat digunakan untuk mengirim pesan kepada seseorang dan dapat juga digunakan untuk dapat menyebarluaskan konten, banner iklan serta pay per click (bayar perklik). Oleh karenanya untuk melakukan kampanye pemasaran, maka internet dapat dianggap sebagai gabungan dari push and pull teknologi. Organisasi yang berada di ranah bisnis dapat melihat secara real-time bagaimana kinerja dari kampanye pemasaran dengan menggunaka media digital online. Sehingga ada pertanyaan yang timbul seperti apa yang dilihat, seberapa sering, waktunya berapa lama serta tindakan lain yaitu respon dan pembelian yang sedang dilakukan.
Iklan bukan merupakan satu-satunya cara dalam pemasaran digital, hal ini disebabkan karena sebenarnya iklan kurang memiliki kredibilitas dalam suatu cara untuk memasarkan sebuah produk. Penyebab lain yakni banyak konsumen yang menganggap bahwa iklan itu bohong dan kurang efektif. Namun apabila pemiliki brand memiliki uang yang lumayan banyak maka iklan boleh menjadi salah satu alternative cara di pemasaran digital saat ini. Iklan juga pada dasarnya memaksa seseorang untuk melihat secara tidak langsung.
Analisis Pemasaran Digital
Smith menggagas metode analisis digital marketing untuk merancang sistem digital marketing yakni dengan sebutan SOSTAC (Situation analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control). (Amalia, et al., 2021; Chaffey and Smith,2008), menjelaskan arti dari setiap tahapan yaitu sebagai berikut
1. Situation Analysis.
Dalam melakukan penerapan dan membuat kerangka rencana pemasaran digital, tahap pertamanya adalah melakukan analisis situasi yang merefleksikan mengenai factor-faktor yang mampu mempengaruhi organisasi baik dalam ruang lingkup internal maupun eksternal. Menganalisis situasi ini meliputi analisis konsumen, SWOT, aspek lingkungan mikro dalam hal ini yakni konsumen, pesang, serta saluran berbasis digital serta melakukan analisis aspek lingkungan makro.
2. Objectives.
Dalam melakukan penerapan dan membuat kerangka rencana pemasaran digital, tahap kedua yaitu fokus pada tujuan yang ingin dicapai melalui strategi dengan 5S (Sell, Serve, Sizzle, Speak, Save), membuat visi untuk saluran digital serta tujuan yang lebih spesifik untuk saluran digital seperti perkiraan volume penjualan maupun penghematan biaya.
3. Strategy.
Dalam melakukan penerapan dan membuat kerangka rencana pemasaran digital, tahap ketiga yaitu melakukan penetapan pada strategi yang merupakan cara perusahaan dalam mencapai tujuan dengan membuat segmenting, targeting, positioning (STP), melakukan pengembangan proposisi yang mencakup elemen marketing mix dan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan (customer relationship management/ CRM).
4. Tactics.
Dalam melakukan penerapan dan membuat kerangka rencana pemasaran digital, tahap keempat yaitu membuat taktik. Takti adalah turunan yang rinci dari strategi. Taktik merupakan alat yang digunakan secara khusus dalam mencapai tujuan pemasaran digital. Perusahaan menggunakan marketing mix 4P maupun 7P yaitu Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Physical Evidence untk mencapai tujuan serta relationship management (CRM), pengalaman konsumen (customer experience), dan komunikasi digital.
5. Actions.
Dalam melakukan penerapan dan membuat kerangka rencana pemasaran digital, tahap kelima yaitu perusahaan berusaha untuk mewujudkan rencana untuk melakukan tindakan yang terukur mengacu pada rencana berupa tindkaan, membuat manajemen perubahan, keterampilan dalam manajemen proyek serta modifikasi peran dan struktur organisasi.
6. Control.
Dalam melakukan penerapan dan membuat kerangka rencana
pemasaran digital, tahap keenam yaitu perusahaan memantau serta mengukur
kinerja dari tahap pertama hingga tahap kelima. Mengendalikan tahap penggunaan
informasi manajemen termasuk analisis serta pelacakan web untuk menila apakah
tujuan strategis dan taktis tercapai dan bagaimana membuat perbaikan dapat
dilakukan untuk meningkatkan kinerja.
Pengertian Strategi Pemasaran Digital Marketing
Berdasarkan sudut pandang dari apa
yang diharapkan oleh konsumen di masa yang akan datang, strategi bersifat
senantiasa meningkat (incremental)
dan terus menerus dilakukan. Perencanaan strategi dimulai dari “apa yang dapat
terjadi”, bukan mulai dari “apa yang terjadi”. Kompetensi inti dari perusahaan
diperlukan saat terjadinya inovasi pasar yang sangat cepat dan pola konsumen
yang cenderung terus menerus mengalami perubahan. Oleh karenanya perlu bagi
perusahaan untuk mencari kompetensi agar bisnis dapat dilakukan.
Strategi pemasaran juga dapat
diartikan sebagai rencana yang sudah disusun dan dijabarkan sesuai dengan
harapan perusahaan terhadap dampak yang aka muncul dari berbagai kegiatan ataupun
program pemasaran terhadap permintaan dari produk yang ada di pasaran.
Perusahaan juga dapat menggunakan lebih dari 2 strategi program pemasaran
secara bersamaan, karena setiap program strategi pemasaran (periklanan, personal selling, promosi penjualan)
memiliki pengaruh yang berbedabeda akan permintaan konsumen. Perusahaan
membutuhkan mekanisme secara khusus agar dapat melakukan koordinasi yang tepat
akan program pemasaran yang dimaksud sebelumnya.
Mekanisme tersebut dilakukan supaya
program pemasaran menjadi searah dengan tujuan perusahaan di awal yang akan
dicapai (Kotler and Amstrong, 2015). Strategi digital marketing diperlukan untuk dapat memberikan arahan yang
jelas serta konsisten dalam kegiatan pemasaran online perusahaan, sehingga
kegiatan tersebut memiliki integrasi dengan kegiatan pemasaran lainnya dan
mendukung tujuan bisnis secara keseluruhan, (Amalia, Widyakto, and Prapti,
2021), (Chaffey and Chadwick, 2019).
Pada dasarnya strategi pemasaran
digital memiliki banyak kesamaan dengan strategi pemasaran tradisional,
strategi pemasaran digital marketing yang
dimaksud (Chaffey and Chadwick, 2019) akan:
1. Kegiatan
pemasaran digital dibuat untuk ke arah masa depan
2. Strategi
pemasaran digital melibatkan sumber daya internalnya, kemudian melibatkan analisis
lingkungan eksternal, dan juga kemampuan dalam menginformasikan strategi.
3. Tujuan
pemasaran didukung dengan penentuan tujuan pemasaran digital
4. Dalam
mencapai tujuan pemasaran perlu untuk melibatkan pemilihan alternatif yang
strategis dan menganalisis untuk menciptakan keunggulan kompetitif diferensial
yang berkelanjutan. Hal tersebut termasuk dalam perumusan strategi untuk
mengatasi alternatif dari strategi pemasaran yang unik, yang meliputi pasar
sasaran, menentukan posisi serta spesifikasi marketing mix.
5. Membantu
dalam mengidentifikasi strategi yang tidak untuk dikejar serta strategi
pemasaran yang tidak cocok untuk diterapkan.
6. Melakukan
penentuan sumber daya yang akan digunakan serta menyusunnya agar strategi dapat
tercapai.
Di bidang pemasaran, strategi yang cukup potensial untuk menghadapi persaingan di Indonesia pada era revolusi industri 4.0 yakni digital marketing. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang berada pada posisi utama dalam pertumbuhan digital marketing yang mencapai angka 26%, kemudian di urutan kedua yaitu India (20%), selanjutnya Rusia, Thailand dan Meksiko. Peningkatan pertumbuhan digital tersebut ditandai dengan adanya peningkatan pengguna internet dengan angka populasi sebesar 265,4 juta orang. Gaya konsumen dalam berbelanja online serta perkembangan iklan yang memiliki fitur yang baik di media sosial nyatanya menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan binis yang berbasis digital saat ini. Internet di era digital juga mampu meningkatkan strategi yang menjadi sangat penting serta memotivasi bisnis untuk lebih hati-hati serta fokus saat mengembangkan strategi perusahaan mereka. Media digital yang makin hari makin berkembang serta teknologi yang semakin canggih akan menciptakan serta mempertahankan keunggulan bersaing yang akan semakin sulit pula (Porter, 2021). Berikut ada enam prinsip Porter (2021) yang mampu untuk membantu serta mempertahankan posisi strategis yang ada, diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Memulai
dengan membuat tujuan yang tepat dan didasarkan dengan nilai dari ekonomi riil
2. Menentukan
proposisi nilai yang unik, tetapi dapat disampaikan, ini yang tidak kalah
penting.
3. Buatlah
sesuatu yang berbeda dengan melakukan pembuatan pada rantai nilai yang unik.
4. Menyiapkan
pertukaran serta melakukan penyesuaian dengan kegiatan perusahaan agar dapat
mengungguli pesaing.
5. Perusahaan
sebaiknya membuat terobosan baru dengan menggunakan sumber daya yang ada.
6. Mendirikan
kontinuitas.
7. Penetapan
perencanaan yaitu mengikuti tujuan awal perusahaan agar tercapai.
Konsumen melakukan banyak pertimbangan saat sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk (baik barang maupun jasa. Pertimbangan konsumen tersebut diantaranya yaitu konsumen melihat bagaimana perusahaan berusaha untuk memasarkan maupun menawarkan produknya. Nah, oleh sebab itu perusahaan harus lebih jeli dalam memperhatikan strategi apa yang tepat untuk digunakan serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Perusahaan perlu melakukan perancangan strategi pemasaran yang tepat, terarah dan terukur. Salah satu strategi yang dimaksud di era ini yaitu strategi pemasaran digital. Dengan tepatnya pemilihan strategi pemasaran maka keputusan pembelian konsumen juga akan tinggi. Dari pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran digital dibuat sebagai dasar tindakan untuk perusahaan dalam mengikuti era perkembangan zaman yaitu dengan memperhatikan kondisi ataupun bagaimana konsumen dalam melakukan kegiatan belanja yaitu dengan menggunakan sistem online. Kemudian perusahaan juga melihat kondisi persaingan yang ada dan juga melihat serta mengikuti perkembangan teknologi agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Optimalisasi Strategi Pemasaran Digital
Marketing
Dalam mengoptimalisasi strategi
pemasaran digital ada beberapa langkah (Wardhana, et al. 2021), diantaranya yaitu:
1. Melakukan penetapan pada hirarki
tujuan bisnis yang mencakup Key
Performance Indicators (KPI) serta tujuan pemasaran dan bisnis. Tujuan
bisnis juga mencakup pangsa pasar yang meningkat, penjualan yang meningkat,
mengenalkan produk yang baru, memperluar pasar baru. Sementara tujuan pemasaran
mencakup kegiatan yang sangat luas (makro) dalam hal ini yaitu menyelesaikan
pesanan produk, pendaftaran berlangganan, pengisian formulir aplikasi, daftar
kontak, pengisian formulir kontak, dan panggilan telepon. KPI pemasaran
mencakup kegiatan yang mikro seperti klik-tayang iklan, unduhan, aksi sosial,
daftar email, permintaan panggilan balik, waktu yang dihabiskan di situs, dan
proses check out. Dalam menetapkan
tujuan yang baik mencakup yaitu:
a. Diawali
dengan membuat desain tujuan perusahaan dari unit tertinggi hingga terendah dan
selanjutnya dilakukan secara konsisten.
b.
Penetapan tujuan harus mewajibkan karyawan mampu dalam
mencapainya serta menjadi lebih baik.
c. Penetapan
tujuan harus realistis yakni mengenai sumber daya internal di perusahaan dengan
memperhatikan juga peluang dan ancaman maupun hambatan-hambatan yang terjadi di
eksternal.
d. Penetapan
tujuan juga harus mempertimbangkan konsep yang kreatif dari beberapa pilihan
serta realtifnya biaya masing- masing.
e. Karyawan
harus mengetahui penetapan tujuan tersebut agar mereka mampu memahaminya dengan
baik.
f. Penetapan tujuan dibuat secara berkala dengan mempertimbangkan kembali serta melakukan pendefinisian ulang dengan melihat kondisi yang berubah ubah dan melihat dampak yang menguntungkan dari tujuan organisasinya.
2. Menganalisis pasar dengan menggunakan analisis SWOT
Perusahaan harus memilih bauran pemasaran yang tepat dan juga mengikuti perkembangan wawasan pasar secara lebih mendalam dan tidak lupa untuk membuat anggaran yang terarah ke saluran pemasaran yang relevan. Hal tersebut dibuat agar perusahaan benar-benar paham akan pasar serta target konsumen yang meliputi rentang usia konsumen, hal yang disukai dan tidak disukai oleh konsumen kemudian jenis website apa yang disukai dan merek apa yang menjadi tren di media sosial.
3. Memahami personal pembeli (buyer personal)
Pembeli yang personal adalah representasi dari pembeli yang
ideal dari perusahaan. Personal pembeli merupakan pembeli yang akan ditarget
oleh perusahaan. Karena persona pembeli memungkinkan perusahaan untuk melihat
produk atau layanan perusahaan dari sudut pandang mereka, membangun persona
untuk target konsumen utama perusahaandapat membantu dalam meningkatkan cara
perusahaan untuk memecahkan masalah bagi konsumen mereka. Persona terbaik
dibangun berdasarkan penelitian dan survei aktual serta wawancara dari target
konsumen perusahaan yang harus dipastikan seakurat dan gunakan informasi yang
diperoleh tentang konsumen perusahaan dari penelitian sebelumnya, dari analitik
web perusahaan atau dari kueri email sebelumnya ang dimiliki oleh perusahaan.
Data persona pembeli seperti latar belakang pekerjaan, latar belakang pendidikan, jenis kelamin, status pernikahan, jumlah anggota keluarga, rentang usia, golongan pendapatan, tujuan utama melakukan pembelian, tantangan atau kekhawatiran utama yang dirasakan ketika proses keputuasan pembelian, alasan menyukai dan tidak menyukai produk dan layanan perusahaan, solusi yang ditawarkan perusahaan untuk mengatasi kendala yang dihadapi konsumen dan lain sebagainya.
4. Segmentasi konsumen dan analisis konversi.
Mirip dengan riset personal pembeli, kemungkinan perusahaan memiliki beberapa segmen konsumen dengan profil dan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri yang unik. Segmentasi konsumen meliputi apa yang konsumen inginkan dari produk dan layanan perusahaan? Apa kebutuhan mereka? Apa yang perusahaan ingin mereka lakukan? Konten apa yang mungkin memberi mereka apa yang mereka butuhkan dan dapat meyakinkan mereka untuk melakukan apa yang perusahaan inginkan? Apa yang dapat mengubah opini konsumen terhadap produk dan layanan perusahaan? seperti apa kesuksesan itu? Apa KPI pemasaran perusahaan? Semakin banyak yang diketahui tentang target konsumen perusahaan, maka semakin perusahaan dapat menetapkan target konsumen yang disesuaikan dengan pesan dan komunikasi perusahaan kepada segmen konsumen yang berbeda.
5. Analisis pesaing.
Manfaat melakukan analisis benchmark pesaing agar perusahaan tidak melewatkan sesuatu yang
dilakukan pesaing yang mungkin menjadi ancaman bagi bisnis perusahaan dan yang
mungkin mencuri lalu lintas (traffic)
dan konversi dari perusahaan. Data pesaing yang dibutuhkan oleh perusahaan
meliputi laporan tahunan pesaing, profil pesaing, brosur produk pesaing, siaran
pers pesaing, artikel media yang diterbitkan pesaing, ulasan konsumen pesaing,
platform media sosial yang digunakan pesaing, situs web pesaing, setiap
aktivitas pay per click (PPC)
pesaing, istilah pencarian utama yang pesaing gunakan di mesin pencari (search engine).
Beberapa pembelajaran penting yang dapat diambil oleh perusahaan seperti apa yang pesaing lakukan dengan baik yang dapat ditiru oleh perusahaan? Apakah pesaing memiliki audiens yang terlibat pada media sosial? Apa yang pesaing lakukan yang menarik bagi audiens? Apakah situs pesaing mudah diakses dan mudah digunakan? Apakah pesaing menampilkan konten dan informasi dengan cara yang lebih sederhana dan up to date?
6. Analisis peringkat posisi asset digital perusahaan di pasar.
Ada 3 kategori yang dikelompokkan dalam menganalisis aset
digital perusahaan yaitu diantaranya:
a. Media
digital berbayar adalah media digital yang digunakan perusahaan dengan membayar
untuk beriklan di saluran pihak ketiga seperti: Facebook Ads, Google Ads, Insta Ads, dan lain sebagainya.
b. Media
digital yang diperoleh adalah media digital ketika pengguna atau audiens
membagikan konten perusahaan secara sukarela melalui postingan mereka,
menyebarkan berita dari mulut ke mulut (word
of mouth/WOM), mendiskusikan merek, produk atau layanan perusahaan baik
secara negatif maupun positif.
c. Media yang dimiliki oleh perusahaan adalah aset digital atau platform yang dimiliki oleh perusahaan, dibuat oleh perusahaan dan kendalikan oleh perusahaan. Aset digital yang dimiliki biasanya adalah situs web atau blog merek perusahaan dan saluran media sosial seperti YouTube, Facebook organik, Instragram organik, Twitter, SnapChat, Pinterest, Whatsapp Business, Tik Tok, dan lain sebagainya.
7. Menerapkan pemasaran konten.
Kualitas tinggi dari pembuatan konten yang menarik tentunya akan mengonversi para pengunjung yang datang. Perlunya untuk menerapkan pemasaran konten karena pemasaran jenis ini adalah komunikasi antara mereka perusahaan dengan konsumennya melalui cerita yang menarik. Pemasaran konten bertujuan untuk menciptakan serta membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen saat ini dan juga calon konsumen yaitu dengan menyediakan konten yang memiliki nilai yang nantinya akan membangun kepercayaan konsumen, kesadaran serta keterlibatan konsumen melalui channels dalam digital marketing mix.
8. Melakukan pengukuran.
Perusahaan perlu melakukan analisis data agar dapat
memastikan praktik terbaik (best
practices) dari strategi pemasaran yang mampu dioptimalkan yang berakhir
pada perusahaan berhasil dalam pemenuhan tujuan bisnis perusahaan (Chaffey and
Patron, 2012). Perusahaan melakukan analisis data bisa dengan menggunakan Google Analytics maupun dengan berbagai
teknik pelaporan dan analisis lainnya. Perusahaan perlu melakukan hal ini
supaya dapat mengetahui kesenjangan (gap) yang terjadi dalam strategi
pemasaran. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi masalah yang terpenting maupun
krusial serta mencari solusi dan juga mengambil langkah untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada.
Komentar
Posting Komentar