INFORMASI DAN RISET PEMASARAN


Dalam era bisnis yang semakin kompleks dan dinamis, peran informasi dan riset pemasaran menjadi sangat krusial dalam membimbing keputusan strategis perusahaan. Bab ini mengeksplorasi konsep-konsep kunci terkait dengan pengumpulan, analisis, dan penerapan informasi yang diperlukan untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif. Informasi yang tepat waktu dan akurat adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat di pasar global.
Perkembangan teknologi informasi dan kemajuan dalam riset pemasaran telah membuka pintu bagi akses yang lebih mudah dan cepat terhadap berbagai sumber informasi. Bab ini akan membahas bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan teknologi dan metode riset yang inovatif untuk mengumpulkan data yang relevan dan merinci mengenai perilaku konsumen, tren pasar, serta faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi keputusan pemasaran.
Informasi memainkan peran krusial dalam manajemen pemasaran dan memiliki beberapa kepentingan yang sangat penting, antara lain.
1.    Dasar Pengambilan Keputusan:
Informasi adalah landasan utama dalam proses pengambilan keputusan manajemen pemasaran. Manajer pemasaran menggunakan informasi untuk merumuskan strategi, menentukan target pasar, dan mengidentifikasi peluang atau tantangan yang mungkin dihadapi. Informasi yang akurat dan relevan membantu manajer membuat keputusan yang lebih baik dan meminimalkan risiko.
2.    Pemahaman Pelanggan:
Informasi membantu perusahaan memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan. Melalui riset pasar dan analisis data, perusahaan dapat mengidentifikasi segmentasi pasar, menyusun profil pelanggan, dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. Pemahaman yang mendalam terhadap pelanggan memungkinkan perusahaan menyajikan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan harapan mereka.
3.    Analisis Persaingan:
Informasi tentang pesaing, baik dalam hal produk, harga, atau strategi pemasaran, memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi posisi mereka di pasar. Dengan memahami tindakan pesaing, perusahaan dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka, menemukan keunggulan kompetitif, dan mengantisipasi perubahan pasar yang mungkin terjadi.
4.    Penyesuaian Strategi Pemasaran:
Dalam lingkungan bisnis yang dinamis, perusahaan perlu terus beradaptasi. Informasi yang terkini memungkinkan manajer pemasaran untuk menilai kinerja kampanye pemasaran, melacak tren pasar, dan menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan perubahan kondisi pasar atau perubahan perilaku konsumen. 
5. Pengukuran Kinerja:
Informasi memberikan alat untuk mengukur efektivitas strategi pemasaran. Melalui analisis data penjualan, penggunaan media sosial, atau tingkat kepuasan pelanggan, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja kampanye pemasaran mereka. Pengukuran kinerja membantu perusahaan untuk belajar dari pengalaman sebelumnya dan meningkatkan efektivitas strategi pemasaran di masa mendatang.
6. Pengelolaan Risiko:
Informasi yang akurat memungkinkan perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko yang mungkin timbul. Dengan memahami dinamika pasar dan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan, manajer pemasaran dapat merancang strategi yang lebih responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis.

Sistem Informasi Pemasaran

Perkembangan teknologi informasi saat ini, membantu perusahaan sekarang mendapatkan, menemukan dan menghasilkan informasi pemasaran dalam jumlah besar. Dunia pemasaran dipenuhi oleh berbagai macam jenis informasi yang berasal dari sumber yang tak terhitung jumlahnya.

Saat ini, konsumen sendiri secara sukarela menjadi bagian dari sumber informasi penting bagi perusahaan dengan memberikan banyak informasi pemasaran, melalui smartphone, PC, dan tablet mereka — via online penjelajahan dan blogging, aplikasi dan interaksi media sosial, SMS dan video, dan data geolokasi. Kondisi ini, menjadikan sebagian besar manajer pemasaran dipenuhi dengan data dan sering kewalahan karenanya.

Oleh karena itu, saat ini konsep big data menjadi solusi untuk mengatasi melimpahnya informasi dan data tentang lingkungan pemasaran. Istilah big data mengacu pada kumpulan data besar dan kompleks yang dihasilkan oleh perangkat canggih saat ini yang berkaitan dengan informasi, pengumpulan, penyimpanan, dan analisis teknologi (Kotler & Armstrong, 2022).

Peluang dan tantangan besar harus dihadapi oleh pemasar akan keberadaan big data. Perusahaan harus secara secara efektif memanfaatkan data yang berlimpah ini untuk memperoleh customer insights yang kaya dan tepat waktu. Akan tetapi, mengakses dan memilah-milah begitu banyak data adalah tugas yang sulit, Sebagai contoh, perusahaan besar seperti Coca-Cola atau Apple harus memonitor 6 juta oercakapan publik yang berisi diskusi konsumen secara online tentang mereknya di tweet, blog, posting media sosial, dan sumber lain.

Kondisi ini sangat menyulitkan dan akan memakan waktu serta biaya yang tidak kecil. Oleh karena itu, maka pemasar tidak memerlukan informasi lebih lanjut; mereka membutuhkan informasi yang lebih baik, dan perlu memanfaatkan informasi yang sudah dimiliki dengan lebih baik. Berdasarkan hal tersebut, maka seorang pemasar (manajer pemasaran) memerlukan suatu sistem informasi yang mampu mengatasi masalah melimpahnya informasi sehingga informasi tersebut dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan pemasaran. Sistem informasi tersebut dapat kita sebut sebagai sistem informasi pemasaran

Menurut (Kotler & Armstrong, 2022) Sistem informasi pemasaran merupakan suatu prosedur tahapan kegiatan yang dilakukan orang atau organisasi dalam mengumpulkan, memilih, menganalisa, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan secara akurat dan tepat waktu untuk pengambil keputusan pemasaran. Sistem informasi pemasaran berawal dan berakhir pada manajer pemasaran. 

Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System/MIS) adalah kerangka kerja yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan mengelola informasi terkait pemasaran suatu perusahaan. Sistem ini memainkan peran kunci dalam mendukung pengambilan keputusan pemasaran dengan menyediakan data dan analisis yang relevan bagi manajemen. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Sistem Informasi Pemasaran:

1.    Pengumpulan Data:

Sistem Informasi Pemasaran memfasilitasi pengumpulan data dari berbagai sumber. Data ini dapat mencakup informasi tentang pelanggan, pesaing, tren pasar, dan faktor-faktor eksternal lainnya. Pengumpulan data dilakukan melalui survei, riset pasar, analisis kinerja penjualan, dan sumber data lainnya. Dengan demikian, perusahaan dapat memiliki pemahaman yang lebih lengkap tentang lingkungan pemasaran mereka.

2.    Analisis dan Interpretasi:

Setelah data terkumpul, Sistem Informasi Pemasaran melakukan analisis dan interpretasi untuk mengidentifikasi pola, tren, dan peluang yang dapat memengaruhi strategi pemasaran. Analisis ini mencakup segmentasi pasar, perilaku konsumen, evaluasi pesaing, dan penilaian kinerja kampanye pemasaran. Hasil analisis memberikan dasar bagi manajer pemasaran untuk membuat keputusan yang terinformasi.

3.    Penyimpanan dan Manajemen Data:

Sistem Informasi Pemasaran menyediakan struktur penyimpanan yang terorganisir untuk data pemasaran. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengakses informasi dengan mudah dan efisien. Manajemen data yang baik membantu mencegah redundansi informasi, memastikan keakuratan data, dan menyediakan akses yang cepat dan mudah bagi pengguna yang berwenang.

4.    Diseminasi Informasi:

Salah satu fungsi utama Sistem Informasi Pemasaran adalah menyebarkan informasi yang relevan kepada pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Manajer pemasaran, eksekutif, dan staf lainnya perlu memiliki akses terkini ke data dan analisis pemasaran untuk mendukung pengambilan keputusan sehari-hari dan perencanaan strategis jangka panjang.

5.    Responsif terhadap Perubahan:

Sistem Informasi Pemasaran harus dirancang agar responsif terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis dan pasar. Dengan mengupdate dan mengelola informasi secara berkala, perusahaan dapat mengidentifikasi tren baru, memahami perubahan kebutuhan pelanggan, dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka dengan cepat. Kemampuan beradaptasi ini menjadi kunci dalam menjaga relevansi dan daya saing perusahaan di pasar yang berubah-ubah. 

Riset Pemasaran

American Marketing Association (AMA) dalam Afriani (2022), mengatakan bahwa riset pemasaran adalah identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebaran (pembagian) informasi yang sistematis dan objektif untuk Meningkatkan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan identifikasi dan solusi masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan dalampemasaran. Riset pemasaran merupakan suatu kegiatan sistematis yang dilakukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan informasi yang relevan dengan keputusan pemasaran yang dihadapi oleh perusahaan. Tujuan utama dari riset pemasaran adalah untuk memberikan wawasan mendalam kepada perusahaan mengenai pasar, pelanggan, pesaing, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan strategi pemasaran. Riset pemasaran tidak hanya melibatkan pengumpulan data, tetapi juga interpretasi yang cermat untuk menghasilkan informasi yang bermakna.

Langkah awal dalam riset pemasaran adalah merumuskan pertanyaanpertanyaan atau tujuan riset yang jelas. Ini dapat melibatkan identifikasi peluang pasar, mengevaluasi keefektifan kampanye pemasaran, atau memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan. Setelah tujuan ditetapkan, metodologi riset yang tepat dipilih, apakah itu survei, wawancara, observasi, atau analisis data sekunder. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan berbagai teknik statistik dan metode lainnya untuk menghasilkan temuan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Riset pemasaran dibagi menjadi dua jenis utama: riset primer dan riset sekunder. Riset primer melibatkan pengumpulan data langsung dari sumber pertama, seperti survei pelanggan atau pengamatan lapangan. Sementara itu, riset sekunder menggunakan data yang sudah ada, seperti laporan industri atau data yang diterbitkan. Kedua jenis riset ini dapat digunakan secara terpisah atau dikombinasikan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang situasi pemasaran.

Melalui riset pemasaran, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang bisnis, memahami perubahan dalam perilaku konsumen, dan mengukur efektivitas strategi pemasaran mereka. Riset pemasaran menjadi pondasi yang kokoh untuk pengambilan keputusan pemasaran yang bijak, membantu perusahaan mengelola risiko, meningkatkan keunggulan kompetitif, dan mencapai tujuan bisnis mereka dengan lebih baik. 

Manfaat Riset Pemasaran

Riset pemasaran memiliki berbagai manfaat yang sangat penting bagi perusahaan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi pemasaran mereka. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari riset pemasaran: 

1. Pemahaman Pelanggan:

Riset pemasaran membantu perusahaan untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan. Dengan memahami audiens target secara mendalam, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih sesuai dan efektif.

2. Identifikasi Peluang Pasar:

Melalui riset pemasaran, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang pasar yang baru atau berkembang. Ini melibatkan analisis tren pasar, perkembangan industri, serta pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen yang berubah. 

3. Penentuan Segmentasi Pasar:

Riset membantu perusahaan untuk menentukan segmentasi pasar yang tepat. Dengan memahami perbedaan dan persamaan antar kelompok konsumen, perusahaan dapat mengarahkan upaya pemasaran mereka secara lebih terfokus.

4.    Evaluasi Pesaing:

Riset pemasaran memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi pesaingnya. Ini mencakup analisis produk atau layanan yang ditawarkan oleh pesaing, strategi harga, kekuatan dan kelemahan mereka, sehingga perusahaan dapat mengidentifikasi cara untuk bersaing dengan lebih efektif.

5.    Pengembangan Produk dan Layanan:

Informasi dari riset pemasaran menjadi landasan untuk pengembangan produk atau layanan baru. Perusahaan dapat menilai kebutuhan pasar yang belum terpenuhi dan merancang produk atau layanan yang lebih sesuai dengan harapan konsumen. 

6. Penentuan Harga yang Tepat:

Riset pemasaran membantu perusahaan dalam menentukan harga yang optimal untuk produk atau layanan mereka. Analisis pasar dan persepsi nilai konsumen membantu perusahaan mengenali sejauh mana mereka dapat menetapkan harga yang kompetitif dan menguntungkan.

7. Pengukuran Efektivitas Kampanye Pemasaran:

Riset membantu dalam pengukuran efektivitas kampanye pemasaran. Dengan mengumpulkan data sepanjang kampanye, perusahaan dapat mengevaluasi sejauh mana tujuan pemasaran tercapai dan mengidentifikasi area perbaikan.

8. Perencanaan Strategis:

Riset pemasaran memberikan dasar untuk perencanaan strategis jangka panjang perusahaan. Dengan memahami tren pasar, dinamika industri, dan perubahan perilaku konsumen, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang lebih adaptif dan berkelanjutan.

9.    Reduksi Risiko:

Dengan mengandalkan data dan informasi yang akurat, riset pemasaran membantu mengurangi risiko dalam pengambilan keputusan pemasaran. Perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan menghindari potensi kesalahan yang dapat berdampak negatif.

10.  Peningkatan Keunggulan Kompetitif:

Riset pemasaran memberikan perusahaan keunggulan kompetitif dengan memberikan wawasan yang lebih baik daripada pesaing. Dengan memahami pasar secara lebih baik, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang unik dan lebih efektif. 

 Faktor Penentu Riset Pemasaran

Ada beberapa faktor penentu dalam riset pemasaran yang memengaruhi bagaimana riset dilakukan dan hasil yang diperoleh. Berikut adalah beberapa faktor kunci tersebut:

1.    Tujuan Riset:

Tujuan riset menjadi faktor penentu utama dalam menentukan metode, lingkup, dan pendekatan riset pemasaran. Apakah tujuan riset tersebut untuk memahami perilaku konsumen, mengevaluasi keefektifan kampanye pemasaran, atau mengidentifikasi peluang pasar, akan mempengaruhi desain dan fokus riset.

2.    Anggaran dan Sumber Daya:

Anggaran yang tersedia dan sumber daya perusahaan, baik dalam hal keuangan maupun tenaga kerja, akan membatasi atau memperluas cakupan riset pemasaran. Keputusan mengenai metode riset, skala sampel, dan waktu pelaksanaan riset akan dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya.

3.    Waktu:

Waktu merupakan faktor penting dalam riset pemasaran. Jika riset perlu dilakukan dengan cepat untuk mendukung keputusan yang mendesak, metode riset yang lebih cepat mungkin diperlukan, meskipun dengan pengorbanan detail yang lebih mendalam. Sebaliknya, riset yang dilakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam.

4.    Jenis Informasi yang Dibutuhkan:

Jenis informasi yang diinginkan oleh perusahaan akan memengaruhi pendekatan riset yang diambil. Apakah perusahaan membutuhkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pelanggan, evaluasi pesaing, atau analisis tren pasar akan menentukan jenis riset yang dilakukan.

5.    Kompleksitas Masalah:

Tingkat kompleksitas masalah atau pertanyaan riset juga menjadi faktor penentu. Masalah yang kompleks mungkin memerlukan pendekatan riset yang lebih rinci dan metodologi yang lebih canggih, sementara masalah yang lebih sederhana dapat diselesaikan dengan metode yang lebih langsung. 6. Karakteristik Pasar atau Industri:

Karakteristik pasar, seperti tingkat persaingan, keberagaman pelanggan, dan dinamika industri, dapat memengaruhi desain riset pemasaran. Pasar yang sangat kompetitif mungkin memerlukan pemahaman yang lebih dalam untuk tetap bersaing, sementara pasar yang kurang kompetitif mungkin memerlukan riset yang lebih fokus.

7.    Perkembangan Teknologi:

Kemajuan dalam teknologi informasi dan riset dapat mempengaruhi cara riset pemasaran dilakukan. Penggunaan teknologi seperti analisis big data, kecerdasan buatan, atau platform daring dapat memperluas kemampuan riset dan memberikan hasil yang lebih canggih.

8.    Regulasi dan Etika:

Faktor-faktor regulasi dan etika, seperti kepatuhan terhadap aturan privasi data atau etika dalam melakukan riset dengan responden manusia, juga harus dipertimbangkan dalam desain dan pelaksanaan riset pemasaran.

Dengan mempertimbangkan   faktor-faktor    ini,        perusahaan     dapat merencanakan riset pemasaran yang efektif dan memastikan bahwa hasilnya memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengambilan keputusan pemasaran. 

Komentar

Postingan Populer