INFORMASI DAN RISET PEMASARAN
Sistem Informasi
Pemasaran
Perkembangan teknologi informasi saat ini, membantu perusahaan sekarang mendapatkan, menemukan dan menghasilkan informasi pemasaran dalam jumlah besar. Dunia pemasaran dipenuhi oleh berbagai macam jenis informasi yang berasal dari sumber yang tak terhitung jumlahnya.
Saat ini, konsumen sendiri secara sukarela menjadi bagian dari sumber informasi penting bagi perusahaan dengan memberikan banyak informasi pemasaran, melalui smartphone, PC, dan tablet mereka — via online penjelajahan dan blogging, aplikasi dan interaksi media sosial, SMS dan video, dan data geolokasi. Kondisi ini, menjadikan sebagian besar manajer pemasaran dipenuhi dengan data dan sering kewalahan karenanya.
Oleh karena itu, saat ini konsep big data menjadi solusi untuk mengatasi
melimpahnya informasi dan data tentang lingkungan pemasaran. Istilah big data mengacu pada kumpulan data
besar dan kompleks yang dihasilkan oleh perangkat canggih saat ini yang
berkaitan dengan informasi, pengumpulan, penyimpanan, dan analisis teknologi
(Kotler & Armstrong, 2022).
Peluang dan tantangan besar harus
dihadapi oleh pemasar akan keberadaan big
data. Perusahaan harus secara secara efektif memanfaatkan data yang
berlimpah ini untuk memperoleh customer
insights yang kaya dan tepat waktu. Akan tetapi, mengakses dan
memilah-milah begitu banyak data adalah tugas yang sulit, Sebagai contoh,
perusahaan besar seperti Coca-Cola atau
Apple harus memonitor 6 juta
oercakapan publik yang berisi diskusi konsumen secara online tentang mereknya di tweet, blog, posting media sosial, dan
sumber lain.
Kondisi ini sangat menyulitkan dan
akan memakan waktu serta biaya yang tidak kecil. Oleh karena itu, maka pemasar
tidak memerlukan informasi lebih lanjut; mereka membutuhkan informasi yang
lebih baik, dan perlu memanfaatkan informasi yang sudah dimiliki dengan lebih
baik. Berdasarkan hal tersebut, maka seorang pemasar (manajer pemasaran)
memerlukan suatu sistem informasi yang mampu mengatasi masalah melimpahnya
informasi sehingga informasi tersebut dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk
kepentingan pemasaran. Sistem informasi tersebut dapat kita sebut sebagai sistem informasi pemasaran
Menurut (Kotler & Armstrong, 2022) Sistem informasi pemasaran merupakan suatu prosedur tahapan kegiatan yang dilakukan orang atau organisasi dalam mengumpulkan, memilih, menganalisa, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan secara akurat dan tepat waktu untuk pengambil keputusan pemasaran. Sistem informasi pemasaran berawal dan berakhir pada manajer pemasaran.
Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System/MIS) adalah kerangka kerja yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan mengelola informasi terkait pemasaran suatu perusahaan. Sistem ini memainkan peran kunci dalam mendukung pengambilan keputusan pemasaran dengan menyediakan data dan analisis yang relevan bagi manajemen. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Sistem Informasi Pemasaran:
1. Pengumpulan Data:
Sistem Informasi Pemasaran memfasilitasi pengumpulan data dari berbagai sumber. Data ini dapat mencakup informasi tentang pelanggan, pesaing, tren pasar, dan faktor-faktor eksternal lainnya. Pengumpulan data dilakukan melalui survei, riset pasar, analisis kinerja penjualan, dan sumber data lainnya. Dengan demikian, perusahaan dapat memiliki pemahaman yang lebih lengkap tentang lingkungan pemasaran mereka.
2. Analisis dan Interpretasi:
Setelah data terkumpul, Sistem Informasi Pemasaran melakukan analisis dan interpretasi untuk mengidentifikasi pola, tren, dan peluang yang dapat memengaruhi strategi pemasaran. Analisis ini mencakup segmentasi pasar, perilaku konsumen, evaluasi pesaing, dan penilaian kinerja kampanye pemasaran. Hasil analisis memberikan dasar bagi manajer pemasaran untuk membuat keputusan yang terinformasi.
3. Penyimpanan dan Manajemen Data:
Sistem Informasi Pemasaran menyediakan struktur penyimpanan yang terorganisir untuk data pemasaran. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengakses informasi dengan mudah dan efisien. Manajemen data yang baik membantu mencegah redundansi informasi, memastikan keakuratan data, dan menyediakan akses yang cepat dan mudah bagi pengguna yang berwenang.
4. Diseminasi Informasi:
Salah satu fungsi utama Sistem Informasi Pemasaran adalah menyebarkan informasi yang relevan kepada pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Manajer pemasaran, eksekutif, dan staf lainnya perlu memiliki akses terkini ke data dan analisis pemasaran untuk mendukung pengambilan keputusan sehari-hari dan perencanaan strategis jangka panjang.
5. Responsif terhadap Perubahan:
Sistem Informasi Pemasaran harus dirancang agar responsif
terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis dan pasar. Dengan mengupdate dan mengelola
informasi secara berkala, perusahaan dapat mengidentifikasi tren baru, memahami
perubahan kebutuhan pelanggan, dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka
dengan cepat. Kemampuan beradaptasi ini menjadi kunci dalam menjaga relevansi
dan daya saing perusahaan di pasar yang berubah-ubah.
Riset Pemasaran
American Marketing Association (AMA) dalam Afriani (2022), mengatakan bahwa riset pemasaran adalah identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebaran (pembagian) informasi yang sistematis dan objektif untuk Meningkatkan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan identifikasi dan solusi masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan dalampemasaran. Riset pemasaran merupakan suatu kegiatan sistematis yang dilakukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan informasi yang relevan dengan keputusan pemasaran yang dihadapi oleh perusahaan. Tujuan utama dari riset pemasaran adalah untuk memberikan wawasan mendalam kepada perusahaan mengenai pasar, pelanggan, pesaing, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan strategi pemasaran. Riset pemasaran tidak hanya melibatkan pengumpulan data, tetapi juga interpretasi yang cermat untuk menghasilkan informasi yang bermakna.
Langkah awal dalam riset pemasaran
adalah merumuskan pertanyaanpertanyaan atau tujuan riset yang jelas. Ini dapat
melibatkan identifikasi peluang pasar, mengevaluasi keefektifan kampanye
pemasaran, atau memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan. Setelah tujuan
ditetapkan, metodologi riset yang tepat dipilih, apakah itu survei, wawancara,
observasi, atau analisis data sekunder. Data yang dikumpulkan kemudian
dianalisis dengan menggunakan berbagai teknik statistik dan metode lainnya
untuk menghasilkan temuan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Riset pemasaran dibagi menjadi dua
jenis utama: riset primer dan riset sekunder. Riset primer melibatkan
pengumpulan data langsung dari sumber pertama, seperti survei pelanggan atau
pengamatan lapangan. Sementara itu, riset sekunder menggunakan data yang sudah
ada, seperti laporan industri atau data yang diterbitkan. Kedua jenis riset ini
dapat digunakan secara terpisah atau dikombinasikan untuk memberikan gambaran
yang lebih lengkap tentang situasi pemasaran.
Melalui riset pemasaran, perusahaan
dapat mengidentifikasi peluang bisnis, memahami perubahan dalam perilaku
konsumen, dan mengukur efektivitas strategi pemasaran mereka. Riset pemasaran
menjadi pondasi yang kokoh untuk pengambilan keputusan pemasaran yang bijak,
membantu perusahaan mengelola risiko, meningkatkan keunggulan kompetitif, dan
mencapai tujuan bisnis mereka dengan lebih baik.
Manfaat Riset
Pemasaran
Riset pemasaran memiliki berbagai manfaat yang sangat penting bagi perusahaan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi pemasaran mereka. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari riset pemasaran:
1. Pemahaman Pelanggan:
Riset pemasaran membantu perusahaan untuk memahami
kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan. Dengan memahami audiens target
secara mendalam, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih sesuai
dan efektif.
2.
Identifikasi Peluang Pasar:
Melalui riset pemasaran, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang pasar yang baru atau berkembang. Ini melibatkan analisis tren pasar, perkembangan industri, serta pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen yang berubah.
3. Penentuan Segmentasi Pasar:
Riset membantu perusahaan untuk menentukan segmentasi pasar yang tepat. Dengan memahami perbedaan dan persamaan antar kelompok konsumen, perusahaan dapat mengarahkan upaya pemasaran mereka secara lebih terfokus.
4. Evaluasi Pesaing:
Riset pemasaran memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi pesaingnya. Ini mencakup analisis produk atau layanan yang ditawarkan oleh pesaing, strategi harga, kekuatan dan kelemahan mereka, sehingga perusahaan dapat mengidentifikasi cara untuk bersaing dengan lebih efektif.
5. Pengembangan Produk dan Layanan:
Informasi dari riset pemasaran menjadi landasan untuk pengembangan produk atau layanan baru. Perusahaan dapat menilai kebutuhan pasar yang belum terpenuhi dan merancang produk atau layanan yang lebih sesuai dengan harapan konsumen.
6. Penentuan Harga yang Tepat:
Riset pemasaran membantu perusahaan dalam menentukan harga
yang optimal untuk produk atau layanan mereka. Analisis pasar dan persepsi
nilai konsumen membantu perusahaan mengenali sejauh mana mereka dapat
menetapkan harga yang kompetitif dan menguntungkan.
7.
Pengukuran Efektivitas Kampanye Pemasaran:
Riset membantu dalam pengukuran efektivitas kampanye pemasaran. Dengan mengumpulkan data sepanjang kampanye, perusahaan dapat mengevaluasi sejauh mana tujuan pemasaran tercapai dan mengidentifikasi area perbaikan.
8. Perencanaan Strategis:
Riset pemasaran memberikan dasar untuk perencanaan strategis jangka panjang perusahaan. Dengan memahami tren pasar, dinamika industri, dan perubahan perilaku konsumen, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang lebih adaptif dan berkelanjutan.
9. Reduksi Risiko:
Dengan mengandalkan data dan informasi yang akurat, riset pemasaran membantu mengurangi risiko dalam pengambilan keputusan pemasaran. Perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan menghindari potensi kesalahan yang dapat berdampak negatif.
10. Peningkatan Keunggulan Kompetitif:
Riset pemasaran memberikan
perusahaan keunggulan kompetitif dengan memberikan wawasan yang lebih baik
daripada pesaing. Dengan memahami pasar secara lebih baik, perusahaan dapat
mengembangkan strategi pemasaran yang unik dan lebih efektif.
Faktor Penentu Riset Pemasaran
Ada beberapa faktor penentu dalam riset pemasaran yang memengaruhi bagaimana riset dilakukan dan hasil yang diperoleh. Berikut adalah beberapa faktor kunci tersebut:
1. Tujuan Riset:
Tujuan riset menjadi faktor penentu utama dalam menentukan metode, lingkup, dan pendekatan riset pemasaran. Apakah tujuan riset tersebut untuk memahami perilaku konsumen, mengevaluasi keefektifan kampanye pemasaran, atau mengidentifikasi peluang pasar, akan mempengaruhi desain dan fokus riset.
2. Anggaran dan Sumber Daya:
Anggaran yang tersedia dan sumber daya perusahaan, baik dalam hal keuangan maupun tenaga kerja, akan membatasi atau memperluas cakupan riset pemasaran. Keputusan mengenai metode riset, skala sampel, dan waktu pelaksanaan riset akan dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya.
3. Waktu:
Waktu merupakan faktor penting dalam riset pemasaran. Jika riset perlu dilakukan dengan cepat untuk mendukung keputusan yang mendesak, metode riset yang lebih cepat mungkin diperlukan, meskipun dengan pengorbanan detail yang lebih mendalam. Sebaliknya, riset yang dilakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam.
4. Jenis Informasi yang Dibutuhkan:
Jenis informasi yang diinginkan oleh perusahaan akan memengaruhi pendekatan riset yang diambil. Apakah perusahaan membutuhkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pelanggan, evaluasi pesaing, atau analisis tren pasar akan menentukan jenis riset yang dilakukan.
5. Kompleksitas Masalah:
Tingkat kompleksitas masalah
atau pertanyaan riset juga menjadi faktor penentu. Masalah yang kompleks
mungkin memerlukan pendekatan riset yang lebih rinci dan metodologi yang lebih
canggih, sementara masalah yang lebih sederhana dapat diselesaikan dengan
metode yang lebih langsung. 6. Karakteristik Pasar atau Industri:
Karakteristik pasar, seperti tingkat persaingan, keberagaman pelanggan, dan dinamika industri, dapat memengaruhi desain riset pemasaran. Pasar yang sangat kompetitif mungkin memerlukan pemahaman yang lebih dalam untuk tetap bersaing, sementara pasar yang kurang kompetitif mungkin memerlukan riset yang lebih fokus.
7. Perkembangan Teknologi:
Kemajuan dalam teknologi informasi dan riset dapat mempengaruhi cara riset pemasaran dilakukan. Penggunaan teknologi seperti analisis big data, kecerdasan buatan, atau platform daring dapat memperluas kemampuan riset dan memberikan hasil yang lebih canggih.
8. Regulasi dan Etika:
Faktor-faktor regulasi dan etika, seperti kepatuhan terhadap aturan privasi data atau etika dalam melakukan riset dengan responden manusia, juga harus dipertimbangkan dalam desain dan pelaksanaan riset pemasaran.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, perusahaan dapat merencanakan riset pemasaran yang efektif dan memastikan bahwa hasilnya memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengambilan keputusan pemasaran.
Komentar
Posting Komentar